GEMALANTANG.COM, DAMASKUS -- Israel telah melancarkan beberapa serangan udara di jantung ibu kota Suriah, Damaskus, serangan itu kembali mengguncang reaksi kecaman keras dari seluruh belahan dunia.
Menteri Pertahanan Israel Katz mengatakan pasukan Israel menyerang dekat pintu masuk Kementerian Pertahanan Suriah pada hari Rabu, beberapa jam setelah ia menuntut pasukan pemerintah Suriah mundur dari Suwayda.
Baca Juga: Amran Sulaiman Ungkap Modus Pengoplosan Beras, Kerugian Capai Rp99 Triliun
Serangan lainnya terjadi di dekat istana presiden, di pinggiran kota. Setidaknya satu orang tewas dan 18 lainnya terluka dalam serangan itu, kata laporan Al Jazeera mengutip media pemerintah Suriah.
Serangan terhadap ibu kota Suriah itu terjadi di tengah kerusuhan yang terus berlanjut di kota Suwayda, tempat suku Badui Sunni setempat terlibat dalam bentrokan sengit dalam beberapa hari terakhir dengan pejuang dari minoritas Druze Suriah.
Baca Juga: Jaksa Susun Dakwaan Soal Dugaan Kekerasan Terhadap Anak di Jambi
Menteri Luar Negeri Marco Rubio mengatakan AS sangat prihatin dengan meningkatnya kekerasan.
"Kami akan menangani masalah itu... Saya baru saja berbicara dengan pihak-pihak terkait melalui telepon. Kami sangat prihatin, dan semoga kami akan mendapatkan informasi terbaru hari ini. Tapi kami sangat prihatin," kata Rubio.
Baca Juga: Prabowo Akan Tetap Nego Meski Tarif AS untuk RI Sudah Turun
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres turut mengutuk keras serangan udara Israel terhadap Suriah.
"Sekretaris Jenderal juga mengutuk serangan udara Israel yang meningkat di Suweida, Daraa, dan pusat kota Damaskus, serta laporan pengerahan kembali pasukan IDF di Golan," ujar juru bicara Guterres, Stephane Dujarric, dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Guru Honorer Menangis di Rapat DPR, Keluhkan Gaji Hanya Rp540 Ribu
Dewan Kerjasama Teluk (GCC) – yang terdiri dari Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab juga mengutuk serangan tersebut dengan sekeras-kerasnya.