GEMALANTANG.COM, TEHERAN/ISRAEL -- Angkatan bersenjata Iran telah mengeluarkan peringatan bahwa negara mana pun yang memasok peralatan militer atau radar ke Israel akan dianggap terlibat dalam agresi dan berisiko menjadi sasaran.
"Jika suatu negara mengirim peralatan militer atau radar melalui laut atau udara untuk mendukung rezim Zionis, maka negara tersebut akan dianggap ikut serta dalam serangan terhadap Iran dan akan diperlakukan sebagai target yang sah," kata seorang juru bicara militer dalam pesan video yang ditayangkan di televisi pemerintah pada hari Sabtu, demikian dilansir MEE.
Baca Juga: Rusia Siap Bantu Iran, Putin: Untuk Tujuan Damai
Sementara itu, Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan negaranya tidak akan menghentikan aktivitas nuklir dalam keadaan apa pun di tengah pertempuran yang sedang berlangsung dengan Israel, yang menyerang situs nuklir, kata media Israel mengutip kantor berita resmi IRNA.
"Kami siap berdiskusi dan bekerja sama untuk membangun kepercayaan di bidang kegiatan nuklir damai; namun, kami tidak setuju untuk mengurangi kegiatan nuklir hingga nol dalam kondisi apa pun," kata Pezeshkian saat melakukan panggilan telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Baca Juga: Perang Iran Vs Israel, Pesawat Pembom B-2 Milik AS Lepas Landas
Terpisah, kelompok Houthi di Yaman telah memperingatkan bahwa mereka akan menyerang kapal-kapal AS di Laut Merah jika Amerika Serikat mengambil bagian dalam perang Israel melawan Iran, kata juru bicara militer kelompok itu.
Juru bicara tersebut menegaskan kembali penentangan Houthi terhadap agresi Israel terhadap negara Arab atau Muslim mana pun, kata media pemerintah Yaman, dikutip Middle East Eye (MEE).