GEMALANTANG.COM, SURIAH -- Militer Israel mengatakan bahwa mereka melancarkan serangan udara di dekat istana presiden di Damaskus setelah menteri pertahanan negara itu mengancam akan melakukan intervensi jika otoritas Suriah gagal melindungi minoritas Druze.
Pemimpin spiritual Druze Suriah telah mengutuk kampanye genosida terhadap komunitasnya setelah bentrokan sektarian menewaskan 102 orang.
Baca Juga: Dituduh Gagal Menjamin Data Warga Eropa, TikTok Didenda 530 Juta Euro
Kekerasan tersebut menimbulkan tantangan serius bagi otoritas Islam di Suriah yang menggulingkan penguasa lama Bashar al-Assad pada bulan Desember.
Israel sejak itu telah menyerang ratusan lokasi militer Suriah dan pada hari Jumat mengumumkan jet tempurnya menyerang di dekat area istana di ibu kota Damaskus, kata pernyataan militer.
Pemimpin spiritual Druze Suriah, Sheikh Hikmat al-Hijri, mengecam kekerasan sektarian di dekat Damaskus sebagai kampanye genosida yang tidak dapat dibenarkan.
Baca Juga: Di Era Globalisasi, Fadhil Arief: Literasi Menjadi Faktor Kunci Mencegah Pengembangan SDM
Ia menyerukan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis untuk intervensi segera oleh pasukan internasional untuk menjaga perdamaian dan mencegah berlanjutnya kejahatan ini.
Menteri Luar Negeri Suriah Asaad al-Shaibani pada hari Kamis menyerukan persatuan nasional sebagai fondasi yang kuat bagi setiap proses stabilitas atau kebangkitan.
"Setiap seruan untuk intervensi eksternal, dengan dalih atau slogan apa pun, hanya mengarah pada kemerosotan dan perpecahan lebih lanjut," tulisnya di X, dikutip AFP.
Baca Juga: Beli Kadaluarsa Coca-Cola di Indomaret, Warga Jambi Keracunan
Israel menganggap pasukan baru di Suriah sebagai jihadis dan telah memperingatkan mereka untuk melindungi minoritas Druze, sementara Menteri Pertahanan Israel Katz mengatakan negaranya bisa saja merespons dengan kekuatan yang signifikan.
Israel melakukan serangan di dekat Damaskus pada hari Rabu dan juga mengirim pasukan ke zona penyangga demiliterisasi yang digunakan untuk memisahkan pasukan Israel dan Suriah di Dataran Tinggi Golan.