GEMALANTANG.COM, EKUADOR -- Pembunuh bayaran pada hari Jumat menembak mati seorang kolonel Ekuador yang bertanggung jawab atas operasi antinarkoba di kota yang dilanda kejahatan narkotika yang telah menjerumuskan negara Amerika Selatan yang dulunya damai ini ke dalam kekerasan.
Polisi mengatakan Kolonel Porfirio Cedeno, yang memimpin unit operasi khusus angkatan udara, ditembak beberapa kali di kota Guayaquil saat bepergian menghadiri upacara militer.
Baca Juga: Negara Kaya Ini Pertimbangkan Legalisasi Penggunaan Ganja
Lebih dari 20 tembakan dilepaskan ke truk pikap yang mengangkutnya, dan pengemudi tertembak di kaki, kata pejabat polisi Santiago Tuston.
Diketahui, Cedeno sedang dalam perjalanan dari Guayaquil ke Manta sekitar tiga jam perjalanan jauhnya. Kedua kota tersebut terlibat dalam pertikaian antara geng narkoba yang bermusuhan sehingga tingkat pembunuhan di Ekuador meningkat pesat.
Truk itu akhirnya mogok di tengah jalan dengan jendela pecah, badannya penuh dengan lubang peluru, AFP mengamati.
Polisi menemukan lebih dari 20 selongsong peluru di lokasi kejadian. Penyidik yakin para pelaku penembakan juga bepergian dengan mobil.
Cedeno telah memimpin unit khusus yang difokuskan pada pemberantasan perdagangan narkoba, pembunuhan kontrak, dan pemerasan di kota Duran yang berdekatan dengan Guayaquil.
Baca Juga: Rayakan HUT Ke 7, Vespa Pegawai Touring Ke Bangka
Menteri Pertahanan Gian Carlo Loffredo mengatakan pembunuhan kolonel tersebut harus dijawab dengan seruan perang terhadap kejahatan terorganisir.
"Di tangan kitalah untuk mengubah tindakan pengecut ini menjadi akhir dari era teror dan era orang-orang menyedihkan yang memimpinnya," katanya seperti dilansir AFP.