Ia mengatakan upaya lembaga tersebut untuk menahan Yoon adalah sembrono dan menunjukkan pengabaian hukum yang keterlaluan, kata kantor berita AP mengutip pengacara tersebut.
Sementara itu, televisi YTN Korea Selatan melaporkan perkelahian saat penyelidik dan polisi berhadapan dengan pasukan keamanan presiden.
Baca Juga: Pemerintah Korsel Larang Pesta Kembang Api di Seoul Pasca Insiden Tragis Jeju Air
Sekitar 2.700 polisi dan 135 bus polisi dikerahkan ke daerah tersebut untuk mencegah bentrokan, Yonhap melaporkan, setelah pendukung Yoon berhadapan dengan demonstran anti-Yoon pada hari Kamis.
Partai Demokrat yang beroposisi liberal meminta pemimpin sementara negara itu, Wakil Perdana Menteri Choi Sang-mok, untuk memerintahkan dinas keamanan presiden untuk mundur. Choi tidak segera mengomentari situasi tersebut.
"Jangan menyeret staf yang jujur dari dinas keamanan presiden dan pejabat publik lainnya ke jurang kejahatan. Choi harus ingat bahwa menangani pemberontakan dengan cepat dan mencegah kekacauan lebih lanjut adalah tanggung jawab Anda," kata Jo Seung-lae, Seseorang anggota parlemen Demokrat dikutip AP.
Baca Juga: Presiden Yoon Menolak Penangkapan Atas Penerapan Darurat Militer
Yoon telah mengurung diri di dalam kediamannya sejak pengadilan menyetujui surat perintah penahanannya awal minggu ini, dan bersumpah untuk melawan pihak berwenang yang berusaha menginterogasinya terkait upaya penerapan darurat militer yang dilakukannya dalam waktu singkat.