GEMALANTANG.COM -- Israel telah menyetujui pemukiman ilegal baru di Situs Warisan Dunia UNESCO dekat Betlehem di Tepi Barat yang diduduki.
Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich mengatakan bahwa kantornya telah menyelesaikan pekerjaannya dan menerbitkan rencana untuk pemukiman Nahal Heletz baru di Gush Etzion, sebuah blok pemukiman ilegal di selatan Yerusalem.
Baca Juga: Tiongkok Akan Permudah Pernikahan Dan Persulit Perceraian
“Tidak ada keputusan anti-Israel dan anti-Zionis yang akan menghentikan pembangunan permukiman,” kata Smotrich.
Nour Odeh dari Ramallah mengatakan bahwa Smotrich sedang memamerkan kekuatannya, memberi tahu dunia bahwa dia sangat, sangat tidak peduli dengan hukum internasional.
Baca Juga: Waspada!!! Polisi Temukan Sabu Dosis Tinggi Dalam Permen
"Proyek tersebut melahap sisa lahan [Palestina] di wilayah Bethlehem, yang telah menyusut hingga hampir 10 persen dari ukuran aslinya” kata Odeh, dikutip Al Jazeera, Kamis (15/08/2024).
"Proyek tersebut terletak tidak hanya di Situs Warisan Dunia UNESCO mana pun, tetapi juga di satu-satunya tempat yang tersisa untuk pertanian, untuk piknik, perencanaan, dan pembangunan” sambungnya.
Baca Juga: Israel Panik, Iran Ngegas Dibawah Tekanan Barat
Seorang analis di lembaga pemikir Palestina Al-Shabaka bernama Muhannad Ayyash mengatakan kepada Al Jazeera bahwa tujuan akhir Israel adalah untuk memperluas kedaulatan Yahudi Israel atas seluruh wilayah, dari sungai hingga laut.
“Jadi, manfaat strategis bagi Israel selalu sama, baik di lokasi ini maupun lokasi lain. Tujuannya adalah memecah belah penduduk Palestina dan, yang terpenting, menciptakan apa yang disebutnya fakta di lapangan. untuk menghentikan pembentukan negara Palestina,” imbuhnya.
Baca Juga: Situasi Semakin Sulit Untuk Capai Gencatan Senjata Di Gaza
Pemukiman baru seluas 60 hektar (148 are) , yang menerima persetujuan awal bersama dengan empat pemukiman lainnya pada bulan Juni, terletak di antara Gush Etzion dan Bethlehem.