GEMALANTANG.COM -- Pejabat tinggi Iran akan bertemu dengan perwakilan sekutu regional Iran dari Lebanon, Irak, dan Yaman untuk membahas potensi pembalasan terhadap Israel setelah pembunuhan pemimpin Hamas di Teheran.
Kawasan ini menghadapi risiko konflik yang meluas antara Israel, Iran dan proksinya setelah pembunuhan Ismail Haniyeh di Teheran pada hari Rabu (31/07) kemarin dan terbunuhnya komandan senior Hizbullah pada hari Selasa (30/07) dalam serangan Israel di pinggiran ibu kota Lebanon, Beirut.
Baca Juga: Jenazah Ismail Haniyeh Akan Dimakamkan Di Qatar
Perwakilan dari sekutu Iran di Palestina, Hamas dan Jihad Islam, serta gerakan Houthi di Yaman yang didukung Teheran, Hizbullah di Lebanon, dan kelompok perlawanan Irak akan menghadiri pertemuan di Teheran.
"Iran dan anggota perlawanan akan melakukan penilaian menyeluruh setelah pertemuan di Teheran untuk menemukan cara terbaik dan paling efektif untuk membalas terhadap rezim Zionis (Israel)," kata seorang pejabat senior Iran, yang mengetahui langsung pertemuan tersebut.
Baca Juga: Vladimir Putin Pastikan Rusia Akan Bantu Indonesia Di Berbagai Bidang
Pejabat Iran lainnya mengatakan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei dan anggota senior Garda Revolusi elit Iran akan hadir. Kepala staf angkatan bersenjata Iran Jenderal Mohammad Baqeri menyebut respon sedang di kaji.
"Saat ini sedang dikaji bagaimana Iran dan kubu perlawanan akan merespons... Ini pasti akan terjadi dan rezim Zionis (Israel) niscaya akan menyesalinya," katanya dikutip Reuters, Kamis (01/08/2024).
Baca Juga: Presiden Palestina Kecam Pembunuhan Ismail Haniyeh
Iran dan Hamas menuduh Israel melakukan serangan yang menewaskan Haniyeh beberapa jam setelah ia menghadiri pelantikan presiden baru Iran di Teheran pada hari Rabu.
Terpisah, tujuh maskapai penerbangan dilaporkan telah membatalkan penerbangan ke Israel di tengah meningkatnya ketegangan dengan Iran, Channel 12 melaporkan.
Baca Juga: Tolak Permohonan Asing, Hizbullah Siap Berperang Melawan Israel
Menurut laporan Times Of Israel, Delta, United Airlines, Lufthansa, Austrian Airlines, Brussels Airlines, dan Air India telah membatalkan semua penerbangan mendatang ke Israel.