GEMALANTANG.COM -- Militer Israel mengklaim telah menewaskan komandan paling senior Hizbullah dalam serangan udara di Beirut pada Selasa (30/07) kemarin.
Serangan itu sebagai balasan atas serangan roket lintas batas yang menewaskan 12 anak muda tiga hari lalu yang disalahkan pada kelompok bersenjata Lebanon itu.
Baca Juga: Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Dilaporkan Terbunuh Di Iran
Seorang saksi mata menyebut ledakan keras terdengar dan gumpalan asap terlihat mengepul di atas pinggiran selatan Beirut benteng Hizbullah yang didukung Iran sekitar pukul 7:40 malam (16:40 GMT)
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan serangan itu menewaskan Fuad Shukr , yang berlumuran darah banyak orang Israel.
Baca Juga: Tolak Permohonan Asing, Hizbullah Siap Berperang Melawan Israel
"Malam ini, kami telah menunjukkan bahwa darah rakyat kami harus dibayar, dan tidak ada tempat yang tidak terjangkau bagi pasukan kami untuk tujuan ini." katanya dikutip Reuters, (31/07/2024)
Baca Juga: Kunjungi Majdal Shams, Netanyahu Diamuk Pengunjuk Rasa
Tidak ada tanggapan langsung dari Hizbullah. Sumber keamanan senior dari negara lain di kawasan itu mengonfirmasi Shukr tewas akibat luka yang dideritanya dalam serangan itu.
Militer Israel mengatakan Shukr adalah ajudan terpenting Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah, penasihatnya untuk operasi masa perang dan yang bertanggung jawab atas serangan akhir pekan lalu.
Baca Juga: Israel Panik Dengan Pernyataan Erdogan, NATO Diminta 'Usir' Turki
Serangan Israel di pinggiran selatan Beirut juga menewaskan tiga warga sipil termasuk dua anak-anak, kata sumber medis dan keamanan kepada Reuters.
Televisi Al Manar Lebanon mengutip kementerian kesehatan Lebanon yang melaporkan 74 orang terluka dan tiga orang tewas dalam serangan di sekitar Dewan Syura Hizbullah, sebuah badan pembuat keputusan, di lingkungan Haret Hreik.
Baca Juga: Selalu Buat Barat Khawatir, Apa Itu Doktrin Nuklir Rusia ?