GEMALANTANG.COM -- Kelompok Hizbullah mengklaim telah meluncurkan sepuluh operasi dalam satu hari terhadap sasaran militer tentara Israel di Galilea Hulu dan Barat, dalam pernyataan di saluran Telegramnya.
Menurut laporan TASS, pejuang Syiah menggunakan rudal permukaan ke permukaan Falaq dan Jihad dalam serangan terhadap pos komando dan barak personel militer Israel di daerah pemukiman Beit Hillel, Maayun Baruch, Metula dan Margaliot.
Baca Juga: Donald Trump Ditembak Dari Jarak 130 Yard, Pelaku Dilaporkan Tewas
"Roket Katyusha menghantam posisi Israel di dekat kota Qiryat Shemona dan patroli mekanis di Ramiya, Ruwais, Tel Shaar, dan Hanitha, yang mengakibatkan jatuhnya korban dari pihak musuh," bunyi teks tersebut dikutip TASS, Minggu (14/07/2024).
Serangan ini diklaim sebagai tanggapan, artileri Israel menembaki daerah sekitar Kfar Kila, Meiss Ej Jabal, Rab Talyatin, Tellet Hamamis dan El Edeise, tempat roket dan proyektil berpeluncur jet ditembakkan.
Baca Juga: Barack Obama dan Keir Starmer Kaget Hingga Kecam Kekerasan Politik Di Pennsylvania
Sebuah pesawat nirawak Israel menyerang salah satu kendaraan di desa Kfar Tibnin, yang mengakibatkan komandan lapangan Hizbullah Abbas Qassem tewas.
Asal tahu saja. Roket katyusha merupakan roket buatan Rusia yang memiliki jangkauan hingga 30 kilometer (19 mil), roket katyusha dan burkan memiliki daya ledak 300-500 kilogram menurut Reuters.
Baca Juga: Presiden Pezeshkian Tegaskan Dukungan Terhadap Hizbullah di Lebanon
Menurut Britannica, roket katyusha adalah roket yang digunakan Uni Soviet dalam Perang Dunia II. Roket 130 milimeter itu dahulu ditembakkan dari peluncur berbentuk kotak yang dikenal sebagai Organ Stalin yang dipasang pada kereta meriam.