internasional

Arab Saudi, China dan Indonesia Diam-diam Melobi Barat Soal Aset Rusia

Rabu, 10 Juli 2024 | 14:16 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Salman saat melakukan kunjungan ke Arab Saudi (Gemalantang.com/Middle East Eye/AFP/SPA)

GEMALANTANG.COM -- Arab Saudi keluarkan peringatan keras kepada negara-negara Barat, pihaknya dapat menjual sebagian kepemilikan utang Eropa sebagai balasan atas langkah G-7 untuk menyita hampir $300 miliar aset Rusia yang dibekukan.

Menurut laporan Bloomberg, ancaman terselubung itu disampaikan oleh Kementerian Keuangan Arab Saudi awal tahun ini kepada sejumlah mitra G-7, saat kelompok itu mempertimbangkan penyitaan aset Rusia yang dirancang untuk mendukung Ukraina.

Baca Juga: Joe Biden 'Sentil' Vladimir Putin Pada Pertemuan Puncak NATO

Bahkan, Riyadh telah mengamati dengan seksama upaya-upaya negara-negara barat untuk memberikan sanksi kepada Rusia serta upaya untuk menyita aset Kremlin selama berbulan-bulan.

Berdasarkan laporan Middle East Eye, dalam hal ini Arab Saudi menggaris bawahi bahwa sanksi dan upaya penyitaan aset yang terjadi kepada Rusia juga dapat digunakan negara-negara Barat terhadap Riyadh.

Baca Juga: Presiden Korea Selatan Sebut Korea Utara Terlibat Perdagangan Senjata Ilegal Dengan Rusia

Arab Saudi secara khusus mengisyaratkan utang euro yang diterbitkan oleh Prancis. Menurut laporan Politico yang dilansir oleh Middle East Eye. Diketahui pada bulan April lalu, bahwa Arab Saudi bersama dengan China dan Indonesia, secara diam-diam melobi Uni Eropa agar tidak melakukan penyitaan. 

Namun, ancaman Arab Saudi untuk melunasi utang negara-negara anggota Uni Eropa akan mencerminkan unjuk kekuatan kerajaan tersebut untuk memanfaatkan kekuatan ekonominya guna memengaruhi para pembuat kebijakan barat.

Baca Juga: Ngeri !!! Kelompok Houthi Di Yaman Ancam Arab Saudi

Tidak jelas berapa banyak utang Eropa yang dimiliki Arab Saudi, tetapi cadangan mata uang asing bersih bank sentralnya mencapai $445 miliar.

Arab Saudi memegang $135,9 miliar dalam bentuk obligasi pemerintah AS, menempatkannya di urutan ke-17 di antara investor obligasi AS. 

Asal tahu saja, pada bulan Desember tahun lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin telah melakukan kunjungan langkah ke Arab Saudi dan UEA untuk merayu Riyadh.

Baca Juga: Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Papua Nugini dan Afganistan

 

Halaman:

Tags

Terkini

Isu Royalti Menggema di Forum Jepang-ASEAN

Sabtu, 15 November 2025 | 16:46 WIB

Kremlin: Upaya Penyelesaian Konflik Ukraina Terhenti

Sabtu, 8 November 2025 | 13:59 WIB

Aksi Saling Sindir Zohran Mamdani vs Donald Trump

Kamis, 6 November 2025 | 09:19 WIB

Prabowo Warning Dunia Soal ‘Serakahnomics’

Sabtu, 1 November 2025 | 13:19 WIB

Gestur Diplomasi Prabowo Jadi Sorotan di KTT ASEAN

Senin, 27 Oktober 2025 | 09:12 WIB