GEMALANTANG.COM -- Postingan misi tetap Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di media sosial X (Twitter) cukup heboh dan membuat gempar dunia.
Pasalnya dalam postingan tersebut misi Iran menyebut perang besar tidak terelakkan jika Israel nekad melancarkan agresi militer besar-besaran terhadap Hizbullah di Lebanon.
Baca Juga: Iran Sampaikan Pesan 'Menohok' Kepada Dunia Jika Hizbullah Diserang
Sontak saja, hal itu mendapat perhatian serius dari Pimpinan Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah di Lebanon, dia secara terbuka mengucapkan terima kasih kepada Iran atas dukungan terhadap Lebanon.
“Kami melihat pencapaian para syuhada kami dan apa yang telah dicapai oleh darah mereka setiap hari. Kita harus memahami besarnya pencapaian dan kemenangan yang dikumpulkan selama beberapa dekade, terutama sejak kemenangan Revolusi Islam di Iran. Apa yang terjadi di Jalur Gaza dan Palestina yang diduduki adalah kelaparan, pengepungan, dan tindakan genosida.” kata Hassan Nasrallah
Baca Juga: UNESCO Temukan 5 Bom Berdaya Ledak Tinggi Didinding Masjid Bersejarah
Hassan Nasrallah juga mengatakan dukungan itu menempatkan pihaknya pada jalan menuju kemenangan untuk pembebasan Palestina dari pendudukan Zionis Israel hingga pembebasan Lebanon dari hegemoni dan tirani Amerika Serikat (AS).
“Kami tertindas di kawasan dan diserang oleh Setan Besar (AS) dan Zionis. Selama ini, kami diberkati dengan kehadiran Iran. Rezim suci, orang-orangnya yang baik, dan orang-orang bijak (Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei) sangat membantu kami." pungkas Pemimpin Hizbullah itu, dikutip dari the jerusalem post, Minggu (30/06/2024).
Baca Juga: Pengakuan Joe Biden Bakar Semangat Pendukungnya, Barack Obama Bilang Gini
Terpisah, Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati juga menyoroti ketegangan antara Hizbullah dan Israel, bahkan dirinya meyakini dapat mengatasi ketegangan tersebut demi tercapainya stabilitas di perbatasan Lebanon dan Israel.
"Ancaman yang dihadapi Lebanon adalah salah satu bentuk perang psikologis. Kita sedang berperang, dan banyak korban jiwa serta desa-desa yang hancur akibat agresi Israel. Intensitas perang psikologis adalah meningkat, tapi saya yakin kita akan mengatasi fase ini untuk mencapai stabilitas di perbatasan." katanya.