GEMALANTANG.COM -- Siapa yang tak kenal dengan Masjid al-Nuri yang bersejarah di kota Mosul di Irak utara. Masjid agung yang memiliki menara miring dari akhir abad ke 12 ini pernah di kuasai kelompok bersenjata ISIS atas wilayah tersebut.
Masjid yang bersejarah dari abad ke 12 itu dihancurkan oleh ISIS pada tahun 2017 dan telah menjadi titik fokus upaya restorasi badan kebudayaan PBB UNESCO sejak tahun 2020.
Baca Juga: Pengakuan Joe Biden Bakar Semangat Pendukungnya, Barack Obama Bilang Gini
Upaya internasional melalui UNESCO untuk melakukan pembangunan kembali Masjid al-Nuri pada Desember ini, dimulai pembersihan ranjau dan membantu pemulihan kota Mosul yang menyisakan puing-puing reruntuhan.
Sementara itu berdasarkan laporan Aljazeera mengatakan bahwa kota tua Mosul masih ditandai rambu peringatan ladang ranjau, yang menyoroti kompleksitas rekonstruksi pascakonflik.
Baca Juga: Hindari Kemacetan Lalulintas, Pinto Jayanegara Dorong Pembangunan Flyover
Bahkan UNESCO dalam tahap pembangunan kembali Masjid al-Nuri menemukan lima bom yang memiliki daya rusak berskala besar di dalam dinding selatan Balai Do'a beberapa hari lalu.
“Alat peledak ini disembunyikan di dalam bagian tembok yang dibangun kembali secara khusus,” terang UNESCO, Sabtu (29/06/2024).
Baca Juga: Tiongkok Serukan Gencatan Senjata Di Gaza Hingga Senggol Houthi Yaman
Menurut informasi yang berhasil dihimpun 1 dari lima bom tersebut berhasil dijinakkan akan tetapi 4 bom lainnya yang saling terhubung dalam waktu dekat ini akan dibuang.
Kendati demikian. Pihak berwenang Irak meminta UNESCO agar dapat menghentikan semua operasi rekonstruksi di Masjid al-Nuri dan mengevakuasi seluruh kompleks sampai bom berhasil diamankan.
Baca Juga: Iran Sampaikan Pesan 'Menohok' Kepada Dunia Jika Hizbullah Diserang
"Pihak berwenang Irak segera diberitahu, mengamankan daerah tersebut, dan situasi kini sepenuhnya terkendali. Satu bom telah dijinakkan dan dipindahkan sementara empat bom lainnya saling terhubung dan akan dibuang dengan aman dalam beberapa hari mendatang." pungkasnya.