GEMALANTANG.COM -- Meningkatnya suhu ribut-ribut diberbagai konflik yang ada di dunia membuat Moskow mempertimbangkan untuk melakukan perubahan terhadap doktrin nuklirnya.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan hal ini karena negara-negara Barat sebagai musuh potensial Rusia sedang berupaya menurunkan ambang batas penggunaan senjata nuklir bahkan mengembangkan perangkat nuklir berdaya sangat rendah.
Baca Juga: Ribuan Kelompok Pejuang Di Timur Tengah Dukung Hizbullah Perang Melawan Israel
“Kita belum memerlukan serangan preventif, karena musuh dijamin akan musnah jika ada serangan balasan,” kata Putin belum lama ini.
Hal senada turut dikatakan oleh ketua Komite Pertahanan parlemen, Andrey Kartapolov. Dia menyebut doktrin nuklir Rusia dapat diubah jika ancaman dan tantangan terhadap negara yang dipimpin Vladimir Putin terus meningkat.
Baca Juga: Kejam!!! Militer Israel Ikat Warga Palestina Yang Terluka di Kendaraan Lapis Baja
Kartapolov menyebut situasi militer dan politik internasional dapat merubahan peraturan mengenai penggunaan senjata nuklir seperti yang dikabarkan oleh Rusia Today.
“Doktrin tersebut mencerminkan reaksi kita terhadap apa yang terjadi di negara kita. Jika kita melihat bahwa tantangan dan ancaman semakin meningkat, maka kita dapat memperbaiki sesuatu di dalamnya dalam hal waktu penggunaan senjata nuklir, dalam hal pengambilan keputusan. tentang penggunaan ini,” sebut Kartapolov. Minggu (23/06/2024).
Baca Juga: Serangan Udara Rusia Hantam Pembangkit Listrik Ukraina
Perlu diketahui, Doktrin Rusia tentang senjata nuklir saat ini hanya dapat digunakan jika negara tersebut diserang dengan senjata pemusnah massal, atau jika negara tersebut menghadapi ancaman nyata dari peperangan konvensional.