GEMA LANTANG, MOSKOW -- Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev, yang saling mengejek dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, menyampaikan kritik terbarunya.
Kritik itu mencuat setelah Kementerian Luar Negeri Rusia pada hari Senin, menyatakan bahwa Moskow tidak lagi terikat oleh moratorium penyebaran rudal nuklir jarak pendek dan menengah.
Baca Juga: Panas! Kremlin Sebut Kapal Selam Nuklir AS Dalam Tugas Tempur
"Pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia tentang pencabutan moratorium pengerahan rudal jarak menengah dan pendek merupakan akibat dari kebijakan anti-Rusia negara-negara NATO" tulisnya di media sosial X.
Pencabutan moratorium pengerahan rudal jarak menengah dan pendek (INF) merupakan kenyataan baru yang harus dihadapi oleh lawan Rusia.
"Ini adalah kenyataan baru yang harus dihadapi oleh semua lawan kita. Nantikan langkah-langkah selanjutnya," tambahnya.
Baca Juga: Panas, Trump menggerakkan Dua Kapal Selam Nuklir Karena Ucapan Medvedev
Perjanjian INF, yang melarang rudal darat dengan jangkauan 500–5.500 km, runtuh pada tahun 2019 ketika Washington menarik diri, dengan alasan pelanggaran Rusia.
Moskow membantah klaim tersebut, menuduh AS sendiri mengembangkan rudal terlarang. Presiden Rusia Vladimir Putin telah memperingatkan bahwa runtuhnya INF akan mengikis kerangka kerja keamanan global secara signifikan.
Baca Juga: Dua Pekerja Alami Luka Bakar Akibat Karena Sumur Gas Pertamina di Subang
Menurut kementerian itu, tindakan negara-negara Barat menciptakan ancaman langsung terhadap keamanan Rusia.
Kementerian tersebut juga mencatat bahwa tahun lalu, AS mengerahkan peluncur rudal Typhon di Filipina, demikian dilansir RT .
Sementara itu, menurut laporan TASS pernyataan tersebut menekankan bahwa hal ini memerlukan langkah-langkah khusus dari pihak Rusia.