GEMA LANTANG, JAMBI -- Kisruh perpecahan wadah para pengusaha pertambangan batubara di Jambi membuat banyak pelaku usaha di Jambi kecewa.
Perkumpulan Pengusaha Tambang Batubara (PPTB) Jambi, digadang-gadang menjadi motor sinergi antara pengusaha dan pemerintah dalam hilirisasi industri batubara.
Namun, belum genap dua tahun berjalan, organisasi ini justru retak dari dalam. Dan retakan itu kini berubah menjadi jurang terjal.
Fakta memperlihatkan bahwa PPTB Jambi yang di ketuai oleh Asnawi, pecah setelah dirinya belum lama ditunjuk sebagai ketua perkumpulan pengusaha tersebut.
Kenyataan itu tak terbantahkan setelah muncul organisasi baru bernama Perhimpunan Pelaku Tambang Batubara Jambi, yang juga menggunakan singkatan PPTB.
Baca Juga: PPTB Jambi Pecah Diduga Karena Tak Mampu 'Menyetir' Asnawi
PPTB Jambi yang baru itu nahkodai oleh Houtman Sitompul, yang sebelumnya merupakan pengurus di PPTB yang diketuai oleh Asnawi.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun, keretakan ini berawal dari tidak adanya keterbukaan soal laporan keuangan dari kepengurusan lama dan saat ini ke Asnawi.
Disisi lain, menyebutkan bahwa perpecahan ini diduga karena Asnawi lebih memilih orang terdekatnya untuk dijadikan pengurus PPTB Jambi.
Kekecewaan Pelaku Usaha
Potret perseteruan antar pengurus PPTB Jambi hingga muncul PPTB Jambi yang baru membuat banyak pelaku usaha merasa tidak simpati bahkan enggan membahas soal PPTB.
Baca Juga: Perpecahan PPTB Jambi Semakin Membara, Dugaan Pembohongan Publik Mencuat
Bahkan beberapa pengusaha batubara di Jambi mulai bersuara dan mengaku jenuh dengan situasi seperti itu, yang menggerus kepercayaan pengusaha.
"Kami sudah jenuh, sesama pengurus saja seperti itu, jadi bisa dibilang kecewa, lebih baik urus sendiri-sendiri saja" kata seorang pengusaha yang meminta namanya tidak disebut, Selasa, 14 Oktober 2025.