GEMA LANTANG, BATANG HARI -- Kepala Desa Rambutan Masam, A Roni mengungkapkan rasa jengkel warganya terhadap sebuah tongkang pengangkut batubara yang kandas di perairan desa tersebut.
Kades Rambutan Masam, Muara Tembesi, di Kabupaten Batang Hari itu, juga jengkel karena batubara yang ada di tongkang yang tersangkut akibat penurunan debit sungai Batanghari itu mulai terbakar.
Baca Juga: Asosiasi Pengemudi Serukan Pemasangan Bendera Merah Putih di Armada
Kondisi ini diperparah dengan asap yang ditimbulkan mengeluarkan bau menyengat sehingga mengganggu kehidupan warga.
"Banyak warga yang menelpon dan datang kerumah untuk mengadu ke saya dampak dari asap itu, 'Kami nggak tahan lagi' itu keluhan warga" kata Roni.
Roni menyebutkan bahwa batubara yang berada di tongkang yang tersangkut itu sudah sejak bulan lalu mengeluarkan asap yang mengeluarkan bau tak sedap.
Baca Juga: Nasaruddin Umar Serukan Seluruh Kepala Kanwil di Indonesia Dukung CKG
"Kalau saya tengok, tadi sudah merata asapnya itu, kalau sebulan yang lalu hanya diujung dan di pangkal yang mengeluarkan asap" ungkapnya.
Asal tahu saja, sudah sekitar tiga bulan tongkang angkutan batubara itu kandas di perairan sungai batanghari yang ada di wilayah desa tersebut.
Baca Juga: Heboh! Seorang Gadis di Bengkulu Diduga Bunuh Ibu Kandungnya
Terpisah, menurut Nawawi, asap dari batubara sangat menyengat dan berbau. Hal ini sangat mengganggu pernapasan warga, terutama anak-anak.
" Asap yang baunya tidak enak sangat mengganggu kesehatan kami. Apalagi di anak-anak kecil. Kita minta pihak perusahaan ataupun pengusaha untuk memikirkan nasib kesehatan warga," ungkapnya, Senin (4/8/2025).
Baca Juga: Gempa Kembali Guncang Kamchatka, Banyak Gunung Berapi Bereaksi