GEMALANTANG.COM, JAMBI -- Polemik investasi batubara milik PT Sinar Anugrah Sukses (SAS) atau RMK Energy di Kota Jambi menjadi buah bibir yang hingga kini menjadi perdebatan hangat di khalayak Jambi.
Bahkan, ada pihak yang mengkritisi menyeret Walikota Jambi Maulana kedalam persoalan perizinan perusahaan yang selalu menjadi buah bibir seluruh element masyarakat.
Baca Juga: Dibantu Kedubes Brasil, Keluarga Juliana Marins Apresiasi Tim SAR
Padahal, Walikota Maulana tidak pernah mengeluarkan kebijakan soal perizinan investasi perusahaan tersebut, yaitu perizinan TUKS dan pertambangan batubara, apalagi kebijakan soal izin jalan khusus angkutan batubara perusahaan itu.
Menyikapi pendapat yang sudah beredar luas, yang terkesan mendiskreditkan dan menyalahkan Walikota Jambi Maulana soal investasi PT SAS (RMKE) di Kota Jambi.
Baca Juga: Perang Israel-Iran, Dasco: Evakuasi Secara Bertahap
Jefri B. Pardede sebagai Ketua Sahabat Alam Jambi menilai para kritikus tersebut tidak mengerti persoalan investasi PT SAS yang sudah diakuisisi oleh PT RMK Energy (RMKE) Tbk.
"Tidak boleh Bapak Walikota Maulana didesak dan dipersalahkan terkait investasi PT SAS atau RMK Energy karena tidak pernah ada satu izin pun bapak Maulana Jambi menanda tangani perizinannya sampai hari ini." kata Jefri, pada hari Jum'at, 27 Juni 2025.
Baca Juga: Skandal Dugaan Penipuan Investasi Batubara Bergulir
Sahabat Alam Jambi juga meminta semua pihak bila memang ada temuan dilapangan atau aspirasi dalam sebuah kritik perbaikan yang membangun bukan untuk menyalahkan.
Namun, Jefri menyayangkan jika temuan dan aspirasi itu di sampaikan dengan tendensius, dan dikemas dengan kesan menyalahkan Walikota Maulana tanpa dasar dan data yang telah diverifikasi kebenarannya.
Baca Juga: Evakuasi Pendaki Asal Brasil di Rinjani Berlanjut
"Pihak-pihak yang terkesan mendiskreditkan dan membully guna menginginkan elektabilitas dan kinerja bapak Maulana tergerus, kenapa dan apa tujuan motif-nya?" tanya Jefri.