Senin, 22 Desember 2025

Dampak Berantai Kasus Radioaktif di Cikande: Limbah Baja ke Ekspor Udang

Photo Author
- Rabu, 15 Oktober 2025 | 09:39 WIB
Menyoroti fakta terkini kasus pencemaran zat radioaktif di kawasan Cikande, Banten. (Dok. KLH)
Menyoroti fakta terkini kasus pencemaran zat radioaktif di kawasan Cikande, Banten. (Dok. KLH)

“Secara teknis temuan tidak ada di lokasi budidaya, temuan hanya di UPI Cikande. Di luar wilayah itu tidak ada masalah,” ujar Supito di Forum Shrimp Fair, Banyuwangi.

Baca Juga: Prabowo Ungkap Isi KTT Gaza: Awal Baik Bagi Perdamaian

Supito menuturkan, untuk memastikan keamanan produk ekspor, pemerintah kini mewajibkan sertifikat bebas radioaktif dari Bapeten bagi seluruh pelaku usaha. 

“Peluang ekspor ke Amerika Serikat masih terbuka lebar, karena hanya satu lokasi saja yang di-red list,” tuturnya.

Di sisi lain, Dewan Penasehat Shrimp Club Indonesia, Hardi Pitoyo menilai forum tersebut penting agar pelaku usaha tidak terpukul dengan isu radioaktif. 

“Dinamika usaha memang seperti ini. Kita harus bisa mengikuti, mengantisipasi, dan mencari solusi yang terbaik,” tegas Hardi dalam kesempatan yang sama.

Baca Juga: KTT Perdamaian Gaza: dari Diplomasi hingga Harapan Baru di Timur Tengah

Status Kasus Naik ke Penyidikan

Kasus pencemaran Cesium-137 kini resmi naik ke tahap penyidikan. 

Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq sempat mengatakan keputusan tersebut diambil setelah tim gabungan menemukan indikasi kuat adanya pelanggaran pengelolaan limbah di kawasan industri Cikande.

“Terkait dengan penyelesaian kasus ini dari sisi hukum hari ini telah dinaikkan statusnya oleh penyidik Bareskrim dari penyelidikan menjadi penyidikan,” ujar Hanif kepada awak media di Cikande, Banten, pada Senin, 13 Oktober 2025.

Pemerintah saat ini tengah menelusuri dua kemungkinan sumber utama pencemaran, yakni dari importasi skrap baja dan besi, atau dari kebocoran pelimbahan yang menggunakan Cesium-137 untuk keperluan komersial. 

Baca Juga: ‎Daftar Lengkap Mutasi Korps Adhyaksa Jambi oleh Jaksa Agung

“Upaya penelusuran terhadap sumber Cesium-137 terus dilakukan dengan masif dari dua sisi,” imbuh Hanif.

Fokus Dekontaminasi di 10 Titik

KLH mencatat ada sepuluh titik yang terpapar zat radioaktif, tersebar di kawasan industri hingga pemukiman warga. 

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahmad Ade

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bina Marga Kebut 461 Proyek Ruas Jalan di Kota Jambi

Rabu, 10 Desember 2025 | 16:40 WIB
X