"Untuk mewujudkan Palestina yang merdeka dan berdaulat, kita juga harus mengakui, menghormati, dan menjamin keamanan Israel," ucap Prabowo.
Prabowo menilai, upaya mencari jalan atau solusi dua negara bisa menciptakan perdamaian sejati di mata dunia.
"Dengan cara itu, kita akan mendapatkan perdamaian yang sejati. Tak ada lagi kebencian, tak ada lagi kecurigaan," imbuhnya sambil menghentak podium PBB.
Baca Juga: Polri Kejar Dalang Kerusuhan Demo Agustus 2025
Sindiran Netanyahu
Saat berpidato di Sidang Umum PBB, pada Jumat, 26 September 2025, Netanyahu menyoroti pernyataan keras dari beberapa delegasi yang menyatakan kepeduliannya terhadap Palestina.
"Banyak dari mereka yang berperang melawan Israel hari ini akan pergi besok," sindirnya.
Di sisi lain, Times of Israel menyebut, pernyataan itu menyiratkan harapan perubahan aliansi yang menimbulkan kekhawatiran di kalangan negara-negara yang selama ini mendukung Palestina.
Baca Juga: Dapur SPPG Penyebab Keracunan Ditutup, BGN Gerakkan Tim Investigasi
Janji Manis Teknologi dan Kerja Sama
Dalam kesempatan yang sama, Netanyahu menawarkan manfaat kerja sama teknologi sebagai alat diplomasi ihwal konflik negaranya dengan Palestina.
"Orang-orang Arab dan para pemimpin Muslim yang berpandangan jauh ke depan tahu bahwa bekerja sama dengan Israel," terangnya.
"(Kami) akan memberi mereka teknologi-teknologi Israel yang inovatif, termasuk di bidang kedokteran, sains, pertanian dan air, pertahanan dan kecerdasan buatan, dan banyak bidang lainnya," sebutnya.
Baca Juga: Kutip Pidato Prabowo di PBB, PM Kanada: Sangat Fasih dan Kuat
Sikap Indonesia: Cari Solusi Damai
Posisi Indonesia yang diutarakan Prabowo di PBB dinilai menghadirkan alternatif dalam upaya pengakuan Palestina yang disertai jaminan keamanan bagi Israel.
"Kita harus menjamin kenegaraan bagi Palestina. Namun, Indonesia juga menyatakan bahwa setelah Israel mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Palestina," demikian kata Prabowo.