Mereka mengatakan bahwa rencana tersebut berisiko melanggar hukum humaniter internasional.
"Memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah ada, membahayakan nyawa para sandera, dan semakin meningkatkan risiko pengungsian massal warga sipil." katanya.
Baca Juga: Istana Buka Suara soal 2.000 Warga Gaza Bakal Dibawa ke Indonesia
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyebut keputusan Israel untuk meningkatkan operasi militer di Gaza, salah dan mendesak pengekangan.
“Keputusan pemerintah Israel untuk meningkatkan serangannya di Gaza adalah salah, dan kami mendesak mereka untuk segera mempertimbangkannya kembali,” ujarnya.
Starmer menilai tindakan ini hanya akan membawa lebih banyak pertumpahan darah di daerah tersebut.
Baca Juga: PM Starmer Pastikan Inggris Akan Mengakui Negara Palestina
Tidak hanya mendapat kecaman keras dari seluruh belahan dunia, di dalam negeri, pemimpin oposisi Israel Yair Lapid juga mengutuk keputusan untuk merebut Kota Gaza.
"Ini adalah bencana yang akan menyebabkan lebih banyak bencana lagi," tulisnya di X, dikutip Al Jazeera.
Ia menuding Netanyahu menyerah pada tekanan dari para menteri sayap kanannya. Menurutnya, keputusan kabinet tersebut akan menjadi bencana bagi generasi mendatang.
Baca Juga: Sanusi Ceritakan Mimpinya Tuk KONI Jambi saat Ngopi Bareng Insan Pers
Menyusul reaksi keras terhadap rencana Israel, Menteri Pertahanan Israel Katz justru mengatakan kecaman di seluruh dunia tidak akan melemahkan tekad Israel.
"Masa-masa ketika orang Yahudi tidak membela diri sudah berlalu. Musuh-musuh kita akan menganggap kita sebagai satu tangan yang kuat dan bersatu, yang akan menyerang mereka dengan kekuatan besar." katanya.