GEMALANTANG.COM, GAZA -- Rumah sakit Indonesia, yang dulunya merupakan rumah sakit terbesar di Gaza utara, telah dikepung oleh pasukan Israel, yang ditempatkan sekitar 500 meter (545 yard) jauhnya.
Drone telah terbang di atas, memantau setiap gerakan, sejak Minggu, kata laporan The Associated Press mengutip sebuah kelompok bantuan yang mendukung rumah sakit tersebut.
Baca Juga: Bagi-bagi Uang Rp25 Juta ke Siswa, Dedi Mulyadi Blak-blakan dari Hasil Bikin Konten
Militer Israel mengatakan pasukannya beroperasi di sekitar rumah sakit dan menargetkan infrastruktur Hamas tetapi pasukan belum memasuki fasilitas tersebut dan ambulans diizinkan bergerak.
Buldoser Israel menghancurkan dinding pembatas rumah sakit, menurut kelompok bantuan MERC-Indonesia dan seorang anggota staf rumah sakit yang telah dievakuasi. Staf tersebut berbicara dengan syarat anonim karena ia tidak berwenang berbicara kepada media.
Baca Juga: Dampingi Bangun Saung, Ustadz Pondok Qur'an Para Sahabat Didik Ketrampilan Santri
Pada hari Selasa, serangan udara menargetkan generator rumah sakit, memicu kebakaran dan merusak pasokan listrik utamanya.
Serangan itu juga menyebabkan kerusakan pada pasokan air rumah sakit, menurut sebuah video yang diunggah oleh MERC-Indonesia.
Baca Juga: Tiga Negara Ini Kompak Tekan Israel Dengan Kekuatan Penuh
Api besar terlihat membubung dari area tersebut sebelum fajar. Seorang pembicara dalam video tersebut mengatakan api itu dekat dengan pasokan bahan bakar rumah sakit, tetapi petugas pemadam kebakaran berhasil mengendalikan api.
Setidaknya satu staf tewas, menurut WHO, yang mengatakan mereka yang masih dirawat di rumah sakit sangat membutuhkan air dan makanan. PBB mengatakan pihaknya sedang berupaya memindahkan pasien yang tersisa ke fasilitas lain.
Baca Juga: Ini Penyebab Aparat Arab Saudi Tangkap Jemaah Calon Haji Asal Indonesia
Aktivitas militer di sekitar rumah sakit juga merusak langit-langit, atap rumah sakit, dan beberapa peralatan, AP melaporkan.