GEMALANTANG.COM, DEIR AL-BALAH -- Israel melancarkan puluhan serangan udara di Gaza utara dan selatan pada hari Jumat (16/05), menewaskan lebih dari 93 orang dan melukai ratusan lainnya.
Serangan itu digambarkan oleh pejabat Israel sebagai awal dari kampanye militer yang lebih besar di wilayah tersebut yang bertujuan untuk menekan Hamas agar membebaskan para sandera.
Pada hari yang sama Israel juga menyerang dua pelabuhan di Yaman yang dikatakannya digunakan oleh kelompok militan Houthi untuk mentransfer senjata.
Baca Juga: Wabup Sarolangun Lepas Keberangkatan 239 Jama'ah Haji
Serangan di Gaza tersebut menyusul serangan serupa beberapa hari yang menewaskan lebih dari 130 orang, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan terjadi saat Presiden AS Donald Trump mengakhiri kunjungannya ke negara-negara dikawasan tersebut.
Ada harapan luas bahwa perjalanannya ke wilayah tersebut dapat meningkatkan peluang kesepakatan gencatan senjata, atau dimulainya kembali bantuan kemanusiaan ke Gaza, yang telah dicegah Israel selama lebih dari dua bulan.
Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada awak media saat berada di Abu Dhabi bahwa ia ingin menyelesaikan berbagai krisis global, termasuk Gaza.
"Kita sedang melihat Gaza. Dan kita harus menyelesaikannya. Banyak orang yang kelaparan. Banyak orang yang menderita, ada banyak hal buruk yang terjadi." katanya, seperti dilansir AP.
Di Gaza selatan, Israel menyerang pinggiran Deir al-Balah dan kota Khan Younis. Dikatakan bahwa serangan itu mengenai pos rudal anti-tank dan bangunan militer.
Di Gaza utara, serangan tersebut membuat orang-orang mengungsi dari kamp pengungsi Jabaliya dan kota Beit Lahiya. Israel mengatakan telah menghabisi beberapa militan yang beroperasi di kompleks observasi.
Baca Juga: Sopir Angkutan Batubara Minta Maaf, Malah Jadi Korban Pengeroyokan
Asap hitam terlihat mengepul di atas Jabaliya saat orang-orang menyelamatkan diri dengan menggunakan kereta keledai, mobil, dan berjalan kaki.