GEMALANTANG.COM -- Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan perang dengan Israel telah memasuki fase baru saat ia menyampaikan pidatonya.
Pernyataan itu keluar di hadapan kerumunan pendukungnya yang berkumpul untuk menghadiri pemakaman Fuad Shukr, komandan senior kelompok tersebut yang tewas dalam serangan Israel di Beirut.
Nasrallah mengatakan bahwa Hizbullah sedang mempertimbangkan respons yang nyata dan terencana terhadap serangan tersebut, daripada respons simbolis, meski berada dalam tekanan internasional agar tidak melakukan pembalasan.
Baca Juga: Proksi Teheran Berkumpul, Israel Dalam Cengkraman Iran
Nasrallah menyebut Israel telah melewati batas merah dan tanggapan terhadap serangan itu tidak dapat dihindari, seraya menambahkan bahwa eskalasi regional akan bergantung pada tanggapan Israel terhadap serangan balasan yang akan datang.
Sementara itu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel sedang mempersiapkan diri untuk serangan balasan oleh Iran dan sekutunya.
"Israel sangat siap menghadapi skenario apa pun – baik secara defensif maupun ofensif. Kami akan menuntut harga yang sangat mahal untuk setiap tindakan agresi terhadap kami dari arena mana pun." katanya dikutip Al Jazeera, Jum'at (02/08/2024).
Baca Juga: Jenazah Ismail Haniyeh Akan Dimakamkan Di Qatar
Serangan yang menewaskan Shukr itu menargetkan lingkungan Haret Hreik, daerah padat penduduk di pinggiran selatan Dahiyeh, Beirut, pada akhir pekan lalu.
Tiga wanita dan dua anak juga tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan Israel itu, menurut Kementerian Kesehatan Publik Lebanon.
Militer Israel mengatakan serangan presisi yang menargetkan Shukr merupakan respons terhadap serangan yang menewaskan 12 anak-anak dan dewasa muda yang sedang bermain sepak bola di Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan.
Baca Juga: Pertemuan Prabowo dan Vladimir Putin Disorot Dunia
Menurut militer Israel, Shukr mengawasi sejumlah serangan terhadap target Israel dan bertanggung jawab atas serangan di Majdal Shams.