GEMALANTANG.COM -- Pasukan militer Israel terus bergerak maju dari segala arah menuju jantung Kota Gaza, serangan yang terjadi pada Senin (08/07/2024) pagi, menjadi salah satu serangan terberat sejak perang dimulai.
Serangan yang sedang berlangsung di Daraj dan Tuffah di timur dan Tel Al-Hawa, Sabra, dan Rimal di barat itu membuat tim Layanan Darurat Sipil Gaza pasrah tidak dapat menjangkau korban akibat serangan itu.
Baca Juga: PM Inggris Keir Starmer Telpon Presiden Palestina dan Benjamin Netanyahu
Berdasarkan pengakuan seorang warga bernama Abdel Ghani kepada Reuters mengatakan bahwa lingkungan di utara jalur Gaza telah dibom sepanjang malam hingga dini hari. Beberapa bangunan bertingkat hancur.
Bahkan satu tank milik pasukan militer Israel mendorong orang-orang ke arah jalan barat dekat Mediterania, warga panik tidak tahu harus pergi kemana.
Baca Juga: Perundingan Gencatan Senjata Di Gaza Berlanjut Pekan Depan Di Kairo
"Musuh ada di belakang kita dan laut ada di depan kita, ke mana kita akan pergi?" ungkap Ghani
"Peluru tank dan rudal dari pesawat berjatuhan di jalan dan rumah-rumah seperti gunung berapi. Orang-orang berlarian ke segala arah dan tidak seorang pun tahu ke mana harus pergi," timpalnya kepada Reuters dikutip Senin (08/07/2024).
Baca Juga: Sekutu NATO Khawatir Joe Biden Tidak Bisa Mengalahkan Donald Trump
Serangan Israel ini memaksa ribuan orang meninggalkan rumah mereka untuk mencari tempat berlindung yang aman, akan tetapi itu hal mustahil ditemukan, bahkan beberapa orang terpaksa tidur di pinggir jalan.
Militer Israel mengatakan telah memperingatkan warga sipil tentang operasinya dan mengatakan rute akan dibuka sehingga warga sipil dapat mengungsi dari daerah yang terkena dampak.
Baca Juga: Hizbullah Balas Serangan Israel, Puluhan Roket Hantam Galilea
Sementara itu, pejabat kesehatan Palestina mengatakan petugas medis di Rumah Sakit Baptis Arab Al-Ahli di Kota Gaza terpaksa harus mengevakuasi pasien ke Rumah Sakit Indonesia yang sudah penuh sesak dan kurang lengkap di Jalur Gaza utara.