GEMALANTANG.COM -- Amerika Serikat semakin khawatir jika sistem pertahanan udara Iron Dome dapat menghadang rentetan rudal Hizbullah jika perang skala penuh pecah.
Dalam pertahan udara Israel, Iron Dome memiliki peran penting dalam mengatasi rentetan rudal dari kelompok militan Hamas di Palestina.
PBaca Juga: Pertahanan Udara Israel Diprediksi Akan Runtuh Jika Perang Melawan Hizbullah
Seorang pejabat Israel mengatakan kekhawatiran ini mungkin saja bisa terjadi jika Hizbullah melancarkan serangan skala besar menggunakan senjata berpemandu presisi seperti dilansir Indiatoday, Jum'at (21/06/2024).
Pertahan 'Kubah Besi' milik Israel yang dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems dan Israel Aerospace Industries yang didukung penuh oleh AS, telah menjadi pertahanan udara Israel sejak tahun 2011.
Baca Juga: Perang Israel VS Hizbullah Akan Rusak Normalisasi AS Di Timur Tengah
Banyak kekhawatiran mencuat kepermukaan meragukan kemampuan Iron Dome dalam menghadang rudal Hizbullah. Meski sistem pertahan ini memiliki rekam jejak berhasil mencegat lebih dari 5.000 proyektil.
Akan tetapi, sistem pertahanan udara kebanggaan Israel itu dirancang untuk proyektil di ketinggian rendah dan bergerak lambat.
Baca Juga: Ditanya Soal Senjata Nuklir, Vladimir Putin Jamin Musuh Rusia Akan Musnah
Iron Dome dirancang untuk mencegat dan menghancurkan roket jarak pendek, mortir, dan peluru artileri yang ditembakkan dari jarak 4 hingga 70 kilometer.
Hal ini menjadi alasan kuat banyak pihak khawatir jika Iron Dome menghadapi potensi rentan terhadap amunisi yang lebih canggih dan berpemandu presisi milik Hizbullah.
Baca Juga: Perjanjian Rusia dan Korut Buat Biden Khawatir, AS Perkuat Pertahanan Udara Ukraina
Para pejabat AS juga khawatir bahwa persenjataan rudal dan drone Hizbullah yang luas dapat menimbulkan tekanan yang signifikan terhadap Iron Dome.