GEMALANTANG.COM -- Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan tidak perlu mengubah doktrin nuklirnya untuk memasukkan klausul kemungkinan meluncurkan serangan nuklir preventif.
Akan tetapi, Pemimpin Rusia itu menekankan Moskow akan terpaksa membela diri dengan menggunakan segala cara yang ada jika keberadaan negaranya dipertaruhkan.
Baca Juga: Perang Israel VS Hizbullah Akan Rusak Normalisasi AS Di Timur Tengah
Meskipun, Putin telah berulang kali mengakui bahwa konflik apa pun yang melibatkan penggunaan senjata nuklir akan berdampak buruk bagi umat manusia.
“Kita belum memerlukan serangan preventif, karena musuh dijamin akan musnah jika ada serangan balasan,” imbuh Putin.
Baca Juga: Tertarik Dengan BRICS, PM Malaysia Tak Henti Puji Xi Jinping
Pada konferensi pers di Hanoi, Vietnam. Valdimir Putin memberikan peringatan keras kepada negara-negara Barat yang telah meningkat suhu konflik Ukraina melalui eskalasi bertahap.
Bahkan, Putin menyebut negara-negara Barat harus menyadari bahwa untuk mengalahkan Rusia adalah hal yang mustahil dan tidak mungkin terjadi karena kesatuan rakyatnya.
Baca Juga: Pertahanan Udara Israel Diprediksi Akan Runtuh Jika Perang Melawan Hizbullah
“Rupanya, mereka mengira kita akan merasa takut suatu saat nanti. Namun di saat yang sama, mereka juga mengatakan ingin mencapai kekalahan strategis Rusia di medan perang. Apa dampaknya bagi Rusia? Bagi Rusia, ini berarti akhir dari status kenegaraannya. Ini berarti akhir dari seribu tahun sejarah negara Rusia. Saya pikir ini dapat dimengerti oleh semua orang,” kata Putin.dikutip dari Russia Today, Jum'at (21/06/2024).