Putra Batanghari Ini Berharap Al Haris Satu Pemikiran Dengan Edi Purwanto Soal Angkutan Batubara

Gemalantang.com - Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto minta pengusaha tambang batubara memikirkan keuntungan saja.

Ungkapnya ini terkait operasional angkutan batubara kembali dibuka oleh Gubernur Jambi Al Haris melintas di jalan nasional.

Sebelumnya Edi Purwanto mendukung kebijakan Gubernur Al Haris yang melarang angkutan batubara melintasi di jalan nasional, kecuali jalan khusus.

Sebelumnya Gubernur Jambi Al Haris mendapat surat dari pusat, yakni Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) agar heuling angkutan batubara dibuka.

Namun, Al Haris tetap komitmen angkutan batubara lewat jalur sungai, tidak boleh lewat jalur darat.

Baca Juga: Kegelisahan Masyarakat Angkutan Batubara Melintas, Edi Purwanto: Pengusaha Jangan Memikirkan Keuntungan Saja

Baca Juga: Angkutan Batubara Kembali Beroperasi di Jalan Nasional, Warga Jambi: Selamat Datang Kemacetan

Baca Juga: Angkutan Batubara Kembali Dibuka, Warga Jambi: Hilang Rasa Bangga Kami Terhadap Pemimpin

Dan Jambi Edi Purwanto mendukung keputusan Gubernur Jambi Al Haris tidak terpengaruh oleh ‘tekanan’ dari pusat, yakni Dirjen Mineral.

Sebelumnya Dirjen minerba mengirm surat, meminta Gubernur Jambi mempertimbangkan mencabut larangan angkutan batu bara lewat jalan nasional.

Edi Purwanto meminta pemerintah dalam hal ini Gubernur Jambi tetap konsisten menjalankan keputusan bersama menyetop angkutan batubara yang melintasi jalan nasional.

"Selama ini sudah banyak dampak yang ditimbulkan oleh aktivitas angkutan batubara yang melintas di jalan nasional, " kata Edi Edi saat itu.

Namun kini semua hanya tinggal cerita, komitmen Al Haris melarang angkutan batubara melintasi di jalan nasional sudah tidak berlaku lagi.

Terkiat ketegasan politisi PDI Perjuangan itu mendapat dukungan dari masyarakat Jambi, yang mana Edi Purwanto minta pengusaha jangan memikirkan keuntungan saja.

"Tolong bntu suara masyarakat, perjuangkan suara rakyat. Karena arna kia punyo Gubernur cuma mementingkan pegusaha dan penguasa," ungkap Dedy, Kamis (7/3/2024).