Kompleks benteng peninggalan Belanda, selain benteng Muara Tembesi di kawasan Kota tua ini kita juga dapat melihat Tugu Juang atau tugu kedaulatan yang berada di samping kantor kewadanan.
Pada zaman dulu proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945 menandai berakhirnya kekejaman tentara Jepang di Muara Tembesi dan sekitarnya
Tentara keamanan rakyat atau TKR menyerang dan berhasil merebut benteng Muara Tembesi, kemudian menjadikannya sebagai basis pertahanan serta asrama bagi para tentara pejuang.
Seluruh pasukan Jepang mundur dari benteng tersebut hanya pada Agresi Militer Belanda 2 ke seluruh wilayah Republik Indonesia beda tugas kembali dikuasai oleh tentara Beland.
Mereka mengusir seluruh tentara Indonesia dari benteng tersebut, keberhasilan lobi-lobi untuk menyebut diplomasi yang dilakukan pemerintah pusat ikut berdampak baik bagi kondusivitas keadaan di wilayah Muara Tembesi.
Paasar Tembesi menjadi Kompleks benteng terbesar dikembalikan kepada pemerintah RI oleh pemerintah Belanda
Penyerahan kedaulatan dilaksanakan pada 1949 dengan sebuah upacara adalah sedekah di Kawedanan kawidanan juga dijadikan tempat penyerahan kedaulatan seluruh wilayah Sumatera dari pemerintah Belanda kepada pemerintah Republik Indonesia
Penjarahan kedaulatan saat itu dihadiri wakil presiden RI Muhammad Hatta yang didampingi perwakilan rakyat Jambi saat itu Raden Mattaher.
Baca Juga: DPC GRIB Jaya Kota Jambi Tegak Lurus Dengan Pernyataan Hercules
Selain benteng Pasar Tugu juang dan kantor kawinan di kawasan ini kita juga dapat melihat sisa-sisa bagus dan penjara Belanda atau panis yang masih berdiri kokoh, meski di sana-sini sudah banyak bangunan ialah dimakan usia bagi depan bangunan karena tidak ada yang tinggal dan merawat bangunan itu
Namun pada bagian belakang atau lokasi sel-sel kondisinya tidak terawat lagi .
Pada zaman itu penjara ini digunakan untuk memenjarakan para pejuang kemerdekaan dan penjara ini masih digunakan hingga tahun 1980-an sebelum dipindah ke kawasan Muara Bulian.
Untuk urusan hiburan di kawasan Kota Tua ini juga terdapat bangunan bioskop yang bernama bioskop Mawar yang didirikan pada tahun 1950.
Hari ini bioskop Mawar tersebut hanya tinggal nama, karena bangunan sejarah ini telah rusak diterjang angin beberapa waktu lalu.
Masyarakat berharap pemerintah untuk kembali melakukan renovasi peninggalan sejarah di Pasar Muara Tembesi ini.