GEMALANTANG.COM, UNI EROPA -- Para pemimpin Eropa bergegas untuk memaksa masuk ke meja perundingan mengenai perang Ukraina, saat Washington mengumumkan tim pejabat senior AS berencana untuk bertemu di Arab Saudi dengan rekan-rekan dari Moskow dan Kyiv.
Presiden AS Donald Trump mengubah status quo minggu ini ketika dia mengumumkan kemungkinan akan segera bertemu dengan pemimpin Rusia Vladimir Putin untuk memulai pembicaraan guna mengakhiri konflik, membuat sekutu AS di Eropa khawatir kepentingan mereka akan dikesampingkan.
Baca Juga: Arab Saudi Resmi Larang Anak-anak Ikut Ibadah Haji Mulai 2025, Alasannya karena Keselamatan
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz dan utusan Timur Tengah Steve Witkoff akan menuju Arab Saudi untuk melakukan pembicaraan gencatan senjata dengan negosiator Rusia dan Ukraina, kata pejabat AS pada hari Sabtu, tanpa memberikan rincian kapan pertemuan itu akan terjadi.
AFP melaporkan bahwa Rubio sebelumnya dijadwalkan mengunjungi Arab Saudi sebagai bagian dari tur pertamanya di Timur Tengah, yang dimulai Sabtu ketika ia tiba di Israel.
Baca Juga: Bantah IKN Mangkrak, Basuki Ungkap Rencana dan Anggaran Pembangunan Tahap 2 yang Fantastis
Diplomat tertinggi AS itu juga melakukan panggilan telepon pada hari Sabtu dengan mitranya dari Rusia Sergei Lavrov, di mana ia menegaskan kembali komitmen Presiden Trump untuk menemukan akhir dari konflik di Ukraina, kata juru bicara Tammy Bruce dalam sebuah pernyataan.
Di Munich, kepala NATO Mark Rutte mengatakan Eropa harus mengajukan proposal yang bagus untuk mengamankan perdamaian di Ukraina jika ingin terlibat dalam perundingan yang dipimpin AS.
Baca Juga: Arab Saudi Akan Mainkan Peran Penting Untuk Selamatkan Palestina
"Jika warga Eropa ingin bersuara, buatlah diri Anda relevan," kata Rutte kepada wartawan pada pertemuan para pembuat kebijakan terkemuka.
Rutte juga mengatakan dia akan menuju Paris pada hari Senin untuk mengambil bagian dalam pertemuan para pemimpin Eropa yang diharapkan akan diselenggarakan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Baca Juga: Para Peneliti Jelaskan Seperti ini Aroma Mumi Ribuan Tahun
Seorang juru bicara kantor Macron mengatakan kepada AFP bahwa diskusi sedang berlangsung mengenai kemungkinan pertemuan informal.