olahraga

Beda Gaya Main era Patrick Kluivert vs STY di Balik Kekosongan Kursi Pelatih

Senin, 27 Oktober 2025 | 09:46 WIB
Menyoroti kegagalan Timnas Indonesia di ajang Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 di era tim kepelatihan Patrick Kluivert. (Instagram.com/@patrickkluivert9)

Lantas, apa saja perbedaan gaya taktikal di era Kluivert dengan STY yang disorot Jeje maupun Andre Rosiade? Berikut ini ulasannya.

Beda Gaya di era Kluivert vs STY

Jeje menilai, perubahan formasi dari tiga bek menjadi empat bek di era Kluivert membuat pemain kehilangan karakter permainan.

Menurutnya, pola bertahan yang diterapkan STY lebih cocok dengan karakter pemain Indonesia.

“Perubahan formasi dari tiga bek ke empat bek itu berpengaruh sekali. Pemain kita cenderung bertahan daripada menyerang. Kalau ingin mengoptimalkan potensi mereka, sebaiknya pola bertahan dipertahankan,” terang Jeje.

Baca Juga: Gestur Diplomasi Prabowo Jadi Sorotan di KTT ASEAN

Asisten pelatih di era STY itu juga menyoroti penerapan empat bek yang belum matang di beberapa pertandingan uji coba, seperti saat melawan Lebanon dan Arab Saudi.

“Hal-hal seperti ini jangan sampai terulang,” lanjutnya.

Kritik Taktikal dari Andre Rosiade

Dalam kesempatan yang sama, Andre Rosiade menyoroti kurangnya latihan taktikal di era Kluivert. Ia bahkan mengaku menerima banyak laporan dari lingkungan internal tim nasional yang memperkuat dugaan tersebut.

“PSSI silahkan bantah pernyataan saya soal adanya dugaan di era Patrick Kluivert tidak ada latihan taktikal. Tapi sampai sekarang, belum ada yang membantahnya. Artinya itu fakta,” kata Andre.

Andre membandingkan dengan masa kepemimpinan Shin Tae-yong yang dikenal detail dan disiplin dalam analisis permainan.

Baca Juga: Terbongkar Alasan FIFA Bikin Turnamen Baru di Asia Tenggara

“Kalau dulu zaman STY, itu ada analisis video dua sampai tiga jam. Coach Shin kasih petunjuk langsung ke pemain, seperti Asnawi atau Ivar Jenner. Beda dengan zaman Kluivert, hanya tunjukkan video 15 menit lalu selesai,” jelasnya.

Dilema Kursi Kosong Pelatih Garuda

Kritik Jeje dan Andre menunjukkan adanya dilema bagi Timnas Indonesia yang kini dinilai masih membutuhkan pelatih dengan visi kuat dan pemahaman mendalam terhadap karakter pemain. 

Tantangan PSSI kini bukan hanya mencari nama besar, tetapi sosok yang bisa membawa pendekatan baru bagi permainan Timnas Indonesia.

 

Halaman:

Tags

Terkini

Erick Thohir Bantah Isu Louis van Gaal Latih Timnas

Sabtu, 25 Oktober 2025 | 12:18 WIB

Iwan Bule Dukung Shin Tae-yong Kembali Latih Timnas

Senin, 20 Oktober 2025 | 11:57 WIB